Selasa, 31 Juli 2012

Pelangi Kelabu di Bulan Desember

Diposting oleh Auliya Elsa di 20.13 0 komentar

Saat pelangi kelabu itu datang menghampiriku..

Sampai saat ini aku masih mengingat waktu dan tanggal kejadian dihari itu. Kejadian yang merupakan mimpi burukku. Seakan mimpi dan harapanku bersamamu runtuh seketika. Siang itu hari sangat cerah. Namun,tidak dengan diriku. Rasa gelisah, takut, rindu semuanya bercampur menjadi satu. Membawaku kedalam lubang hitam pikiranmu. Firasat buruk pun terlintas dipikiranku. Ya, sudah beberapa hari itu aku menunggu dalam ketidakpastian. Membuat diriku dan dirimu terjebak dalam sebuah dilema berkepanjangan. Seperti seorang sutradara yang tidak tahu akan dibawa kemana alur ceritanya.

Namun dibalik semua rasa gelisahku aku masih memiliki hal termanis yang pernah ku rasakan. Sayang,aku masih memiliki rindu untukmu. Seperti tetes air hujan yang turun di musim kemarau. Rasanya sedikit memberikan kesejukan hati. Setelah sekian kali begitu terasa panas karena suatu hal yang buruk. Saat itu aku takut akan satu hal. Aku takut jika indahnya bulan mei akan berakhir di desember. Oh tidak, padahal aku berharap jika aku ingin mengakhiri tahun 2011 itu dengan senyuman. Bukan dengan air mata, sayang.

Kembali lagi ke topik,saat aku menunggu kepastianmu. Dan akhirnya hal yang aku takutkan, rasa gelisahku pun terjawab sudah. Ya, kisah kita sudah menemukan akhirnya. Bak seorang penulis yang sudah tahu akhir jalan ceritanya. Aku hanya duduk terpaku, badanku seketika lemas. Jika aku adalah seorang penulis naskah cerita ini aku tidak akan membuatnya berakhir seperti ini. Tetapi, didalam cerita kita kau lah seorang directornya dan aku seperti pemain yang harus menuruti jalan ceritanya.

Rinduku yang selama ini untukmu entah harus ku berikan kepada siapa. Karena kau sang pemilik rinduku telah pergi menjauh. Saat itu aku berpkir keputusanmu membuat rinduku terhalang. Bahkan rasa rinduku yang begitu besar tak sanggup menembus kokohnya pertahananmu. Aku ingin mengutarakan semuanya yang ku rasakan. Bukankah aku masih memiliki hak veto?? Aku ingin kau memberiku kesempatan untuk berbicara. Namun apa daya karena bagimu semuanya akan sia-sia. Ya, mungkin kau akan menganggapku omong kosong belaka. Jarak yang terlampau jauh ini pula yang menjadi penghalangku untuk mengutarakan perasaanku. Setidaknya aku ingin mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Rinduku pun juga akan terbalaskan walau dengan air mata. Ahh, akhir yang buruk. Namun, tak dapat kupungkiri rinduku ini masih tersisa untukmu. Hey kau, pelangi kelabu di bulan desember...

Saat pelangi kelabu datang menghampiriku aku berdoa kepada tuhan kelak ia akan kembali kepadaku menjadi pelangi yang indah

With the rain,

AED : )

Minggu, 29 Juli 2012

Berbicara Denganmu

Diposting oleh Auliya Elsa di 00.19 0 komentar

Aku tidak ingin berbicara denganmu dengan perkataan

Aku ingin berbicara denganmu dengan perasaan

Aku tidak ingin berbicara denganmu dengan lisan

Aku ingin berbicara denganmu dengan tulisan

Aku tidak ingin berbicara denganmu dengan bibir

Aku ingin berbicara denganmu dengan hati

Aku hanya ingin berbicara denganmu dalam diam

Karena perasaan, tulisan dan hatiku yang berkata



Untuk seseorang yang ku rindukan dalam diam


With the rain,

AED : )

Kamis, 26 Juli 2012

Jalan Kebahagiaan

Diposting oleh Auliya Elsa di 20.07 0 komentar

Anganku seakan menari didepan mataku. Mereka keluar dari otakku yang berisi pikiran-pikiran konyol, aneh namun begitu indah. Termasuk pikiran tentangnya yang membuat otakku ini terasa berat. Anganku membayangi langkahku. Terkadang mereka mengejekku, mencemoohku saat aku terlihat menyedihkan. Mereka bertingkah layaknya seorang hakim yang sedang menghakimi seorang terdakwa.

“Apakah aku sejelek itu??” tanyaku.

“Kau begitu bodoh”jawabnya dengan lagak seperti orang yang mempecundangiku.

“Apa alasanmu berkata seperti itu?”tanyaku lagi dengan nada penuh amarah.

“Oh, kau benar-benar wanita yang menyedihkan. Apakah kau tidak merasa bahwa kau punya segalanya?? Kau memiliki apa yang aku tidak miliki”jawab salah seorang dari mereka.

Tidak, omong kosong apa ini. Aku begitu tercekat saat mendengar jawabannya. Tapi, aku merasa penasaran dengan perkataannya.

“Apa maksudmu??”tanyaku penuh selidik.

“Kau sungguh tak menyadarinya. Kau punya mereka, mereka yang selalu ada saat kau jatuh ataupun bahagia. Mereka siap menghapus air matamu yang tumpah. Mereka adalah perisai bagimu. Sedangkan kami?? kami hanya punya dirimu walau kau tak pernah menyadari keberadaan kami.”jawabnya.

Mereka?? apa maksudnya? Aku pun masih tak mengerti. Lalu, kenapa dia hanya memilikiku?? Aku akan bertanya lagi untuk mencari tahu jawabnya.

“Mereka?? dan kalian hanya memilikiku??”tanyaku lagi dengan wajah penuh tanda tanya.

“Kau ini benar-benar bodoh atau tolol??”bentaknya.

Ahh, bualan macam apa ini? Kenapa dia memarahiku? Oh, tidak.

“Mereka yang ku maksud adalah teman,sahabat, keluarga dan tuhanmu. Semestinya kau menjadi wanita paling bahagia. Bukannya terus menangisi masa lalumu. Kau ini hanya lah sebuah kertas usang baginya. Lupakan dia dan lihatlah aku, lihatlah kami”. Katanya lagi.

Dadaku terasa sesak saat mendengar jawabannya. Mereka benar, aku ini begitu bodoh. Aku memang hanyalah kertas usang baginya. Seharusnya aku sadar, saat kita terjebak dalam masa lalu kita akan kehilangan berjuta-juta kesempatan. Tuhan,hambamu ini terlalu lemah.

“Tatap mataku. Waktumu akan terbuang sia-sia jika kau seperti ini. Aku mengerti kami ini tak nyata bagimu. Tapi, apakah kau tak ingin membuat kami menjadi nyata bagimu? Percayalah, aku menjanjikan kebahagiaan untukmu. Membuat hidupmu lebih indah bahkan bahagia” katanya. Kali ini ucapannya begitu lembut.

Air mataku tumpah, tak terbendung lagi. Aku menangis dengan penuh maaf didepan mereka. Ya, mereka benar. Ada hal lain yang patut untuk dipikirkan. Anganku memang bukan sesuatu yang nyata namun aku memiliki kesempatan untuk membuatnya menjadi nyata. Aku memiliki teman,sahabat, keluarga dan tuhanku yang akan menjadi perantaranya.

“Maaf..maaf. Sekarang aku mengerti apa yang harus ku lakukan. Aku berjanji padamu, pada kalian untuk membuatnya menjadi nyata. Kalian adalah mimpiku bahkan kebahagiaanku kelak” kataku dengan suara serak.

“Hapuslah air matamu. Berjanjilah jika ini terakhir kalinya kau menangis karena bersedih. Kelak aku ingin melihatmu menangis karena bahagia” jawabnya.

Ya,aku berjanji kelak aku ingin menangis karena bahagia. Aku tidak ingin menghapus memori seseorang itu dari pikiranku. Biarlah sekarang aku menepikannya untuk sesaat. Namun, ada satu hal yang masih mengusikku. Jika boleh berharap apakah mereka bisa memberiku jalan untuk kembali bersamanya suatu saat nanti??

“Ada satu hal yang masih mengusik pikiranku. Jika aku boleh berharap apakah kau bisa memberiku jalan untuk kembali padanya??aku sungguh ingin bertemu lagi dengannya suatu saat nanti”. Tanyaku perlahan.

“Kau jangan salah paham dulu. Oke, aku berjanji aku akan menepikannya. Tapi aku tak sanggup untuk menghapusnya dari pikiranku. Aku hanya ingin suatu saat nanti aku bisa bersamanya kembali. Setidaknya aku ingin melihat wajahnya lagi” kataku penuh harap.

Aku harus mengatakan ini padanya. Aku tidak bisa menutupinya. Sungguh sampai saat ini pun aku masih merindukan seseorang itu. Sekalipun aku ini hanya kertas usang atau pun seonggok sampah tapi aku masih mengharapkannya. Dan hatiku tidak bisa memungkirinya. Aku hanya tidak mau berbohong pada diriku sendiri, terlebih pada anganku ini.

“Baiklah, itu hakmu. Aku sangat mengerti perasaanmu. Aku bukanlah tuhan, aku ini hanyalah perantara yang tuhan berikan untukmu. Aku hanyalah jalan kebahagiaan bagimu, termasuk untuk bahagia bersamanya. Percayalah, jika kau bisa membuatku nyata, dia yang kau harap pun bisa kembali bersamamu. Tapi jika kau kelak tak bisa bersamanya, aku yakin tuhan akan memberimu yang lebih baik” jawabnya.

Jawabannya begitu mengena dan membuatku terasa lega. Kali ini aku harus mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepadanya, kepada mereka dan kepada tuhanku.

“Terimakasih..terimakasih”. kataku sambil tersenyum dan mereka pun membalas senyumanku. Namun saat aku ingin memeluk mereka, tiba-tiba mereka menghilang.

“Ahh, aku tak dapat menyentuhnya. Tuhan,bantulah diriku untuk membuat mereka menjadi nyata”. Harapku.

***

Saat aku terbangun, entah kenapa pipiku benar-benar basah. Tapi, aku bahagia dengan mimpiku kali ini. Tidak, ini bukanlah mimpi. Jangan katakan jika ini hanya ilusi, imajinasiku atau bahkan lelucon. Ini nyata!! Ini lah percakapan panjangku dengan anganku yang membuatku menyadari akan satu hal. Ya, jangan takut bermimpi dan wujudkan untuk menjadi nyata. Karena mimpimu adalah jalan kebahagianmu.

Pesan :
Untuk tuhanku, you are my biggest love.
Untuk mereka, you are my everything.
Untuk anganku, you are my best.
Untukmu, you are my last one forever.


With the rain,

AED : )




Minggu, 22 Juli 2012

Tangisanku tak sesederhana itu

Diposting oleh Auliya Elsa di 08.52 0 komentar

“wajahnya sendu, matanya sembab dan air matanya tak henti-hentinya keluar. Kasian sekali dia” kata sang malaikat putih.

“hahaha, dia wanita yang rapuh. Dia bodoh.” Kata sang malaikat merah.

“kau tidak boleh berkata seperti itu. Itu bukanlah air mata biasa”balas malaikat putih.

“tangisannya tidak akan ada artinya” kata malaikat merah seraya pergi.

Tatapan matanya kosong, nanar. Dia terlihat seperti wanita tolol yang sudah tidak berarti lagi. Air matanya jatuh membasahi pipinya. Entah sudah beberapa kali ia mengusap air matanya dengan bajunya. Tangannya sembari memegang hanphone yang juga sudah basah dengan air mata. Mungkin benar yang dikatakan oleh malaikat merah, wanita itu rapuh.

“tidak bisakah kau menungguku lebih lama lagi?? Kenapa berakhir seperti ini” katanya dengan suara serak.

Ya, dia memang tidak dapat menerima kenyataan. Dia hanya bisa menangis dan menangis. Dia begitu melankolis. Ketika ada sesuatu yang menyentuh hatinya, air matanya selalu keluar. Dia bukan cengeng, namun hatinya halus dan mudah tersentuh.

Ahh,aku seperti melihat diriku sendiri, batinku. Lalu aku pun beranjak pergi.

***

Aku mengerti apa yang sedang dirasakan wanita itu. Rasanya lebih dari tertusuk benda tajam, begitu menyayat hati. Aku pun tidak dapat mendeskripsikannya, terlalu sakit. Tuhan memang adil. Ia selalu menciptakan segala sesuatu berpasangan. Ya, tangis dan tawa. Tapi, aku seringkali merasakan tangis daripada tertawa. Terdengar menyedihkan sekali, jika kau tertawa namun dalam hati menangis.

Hey, kau tak perlu mengasihaniku. Kau mungkin menganggapku bodoh dan tolol namun kau tidak pernah mengerti arti tangisanku. Aku hanya butuh tanganmu untuk menyeka setiap tetes air mataku. Taukah kau, saat aku bersamamu aku juga ingin menangis. Aku menangis karena bahagia. Dan saat aku tahu kau telah beranjak pergi, tangisku semakin pecah.

Aku tidak ingin menangis. Kau harus tahu itu!!. Tapi, aku tidak bisa menahan air mataku. Seolah-olah ia memaksa keluar. Apa kau tidak merasa ia keluar bukan karena tanpa alasan. Air mata yang jatuh membasahi pipiku ini bukan tanpa kata. Saat aku mengenalmu lalu bersamamu, air mata ini juga untukmu. Tidak hanya hatiku yang milikmu. Saat aku bersamamu, air mata ini tersenyum bahagia. Ia juga ingin keluar untuk melihatmu bahagia. Sekarang saat kau pergi, ia seolah-seolah berteriak untuk menahanmu.

Air mata ini tidak keluar begitu saja, aku tidak dapat membendungnya. Air mata ini keluar agar kau melihat betapa ia sangat membutuhkanmu. Untuk menyentuhnya kala aku menangis karenamu. Kau, secara tidak langsung kau telah membuat air mata ini jatuh cinta padamu. Tidak, memang bukan hatiku saja yang memilihmu. Tetapi, air mata ini juga untukmu.

Oh tidak, kau mungkin tidak akan mempercayainya. Ini bukan sekedar bualan ataupun omong kosong. Aku juga tidak ingin terlihat bodoh didepanmu. Wajah seperti benang kusut yang tampak menyedihkan. Terkadang aku berpikir, air mata ini terlalu mahal untukmu. Tetapi, ternyata tak seperti dugaanku.

Tuhan, untuk kesekian kali haruskah aku memintamu untuk menghapus air mata ini?? Apakah aku hanya tertawa saja tanpa bisa menangis?? Tidak tuhan, jangan kau hapus air mata ini. Biarkanlah dia tetap bersamaku sekalipun terkadang aku membencinya. Jika air mata ini memang miliknya, kelak biarkan dia yang menyekanya.

Ya, sekarang aku mengerti bahwa air mata ini bukan tanpa arti. Inilah gambaran perasaanku padamu. Percayalah, tangisanku tak sesederhana itu...

Ditulis oleh seorang wanita yang begitu cengeng karena seorang lelaki

With the rain,

AED : )

Sabtu, 21 Juli 2012

20:17:55

Diposting oleh Auliya Elsa di 07.52 0 komentar

“hey, berhentilah sebentar. Aku ingin bersamanya lebih lama lagi sebelum aku tak dapat melihatnya lagi” kata seorang wanita.
“Maaf, aku tidak bisa. Sekalipun kau memaksa dan menangis dihadapanku, aku tidak akan menghentikannya”jawab sang waktu.

Mendengar jawaban dari sang waktu, wanita itu hanya bisa pasrah dan menangis. Ia hanya ingin lebih lama bersama dengan seseorang yang begitu ia sayangi. Sebelum ia tidak bisa bertemu lagi dengan kekasihnya. Wanita itu ingin sekali mengadu kepada tuhan. Namun,semuanya memang tak mungkin karena sang waktu tak akan berhenti. Ia abadi.

***

Jika aku bisa bersamamu lebih lama lagi, aku tidak ingin melepaskan pelukanmu. Aku selalu menanti untuk bertemu denganmu. Sekalipun terlampau jauh jarak diantara kita. Entah sudah berapa kilometer jarak itu memisahkan antara aku dan dirimu. Aku selalu merasa menjadi wanita paling bahagia saat bersamamu. Waktu itu lah yang selalu aku tunggu.

Ahh, kau memang selalu membuatku merindu. Tapi rasa rinduku terlampau kalah oleh sang waktu yang tak pernah berjalan beriringan denganku. Tidak, bukan jarak yang memisahkan kita. Waktu lah yang sebenarnya menjadi musuh dalam selimut. Seandainya saat itu aku bisa menghentikan waktu, aku tak akan membiarkanmu pergi sedetikpun.

Aku sadar dan mengerti bahwa waktu pula yang mempertemukanku denganmu. Saat aku bertemu denganmu, tertawa denganmu dan menghabiskan waktuku bersamamu, aku sangat berterimakasih pada sang waktu. Aku bahkan merasa sang waktu merupakan anugerah tuhan yang terbaik. Namun, saat kau pergi, saat aku tak dapat bertemu denganmu lagi, aku merasa sang waktu begitu kejam. Ia tak pernah menunggu saat aku bersamamu. Ia terus dan terus berjalan bahkan mungkin berlari.

Aku masih mengingatnya, 20:17:55. Itulah awal dari cerita antara dirimu dan diriku. 20:17:55, waktu yang sekaligus menjadi jawaban atas pertanyaanku padamu selama ini. Entah sudah berpuluh-puluh jam aku bersamamu namun sekarang tidak ada artinya. Saat bertemu denganmu aku pun harus siap untuk berpisah lagi. Dan jarak yang menemani sang waktu semakin menjadi musuh terberatku untuk bersamamu.

Kau,tidakkah kau merasa aku selalu takut untuk melihatmu pergi menjauh. Aku pun selalu takut untuk melihat jam tanganku sendiri. Aku takut pada waktu ini. Taukah kau apa artinya ini?? saat aku melihat waktu ini pergi berlari aku pun harus siap melihatmu pergi. Dan itu satu hal yang ku benci. Aku benci pada sang waktu!!

Oh tuhan, kenapa aku harus menyalahkan sang waktu??? Kenapa aku begitu takut pada sang waktu?? Bukankah dia yang mempertemukanku dengannya. Tuhan, katakan padanya pertemukan aku kembali dengan seseorang yang ada disana.

Untukmu yang ada disana, aku selalu merasa saat bersamamu adalah waktu terbaikku. Satu hal pesanku padamu, jika kau berbicara dengan sang waktu berterimakasihlah. Karena dialah perantara pertemuanku denganmu dibalik rencana tuhan.

***

Dalam batinnya wanita itu berkata, “aku tidak akan lagi menyalahkanmu sang waktu. Karenamu aku dapat mengenal hatinya. Suatu saat nanti pertemukan aku kembali dengannya di waktu yang terindah”. Wanita itu pun seraya tersenyum. Sekilas ia melirik jam tangannya. “hmm, 20:17, aku masih mengingatnya, selamanya ini waktu terbaikku” batinnya.

untuk seseorang yang memberiku waktu terbaik, seseorang yang memperkenalkanku pada sang waktu, 20:17:55

With the rain,

AED : )

Kamis, 19 Juli 2012

My Room

Diposting oleh Auliya Elsa di 03.07 0 komentar

      Hallo readers,, What about today?? Kumaha damang? Piye kabare??. Ohh, apapun itu saya harap anda baik-baik saja : ) Baiklah kali ini aku mau nulis tentang sesuatu yang hanya orang-orang tertentu saja yang tau (kaya apa aja hahhaha). Sesuatu ini bukanlah seseorang atau benda hidup lainnya. Sesuatu ini seringkali membuatku rindu jika aku berada jauh darinya. Aku pun banyak menghabiskan waktuku bersamanya. Apa ya kira-kira???ini dia nihh!!!
ini salah satu sudut kamarku : D


Yapz, jawabannya adalah kamarku. Mungkin bagi sebagian orang hal yang tidak terlalu penting. Tapi bagiku kamar ini begitu spesial lhoh. Entah kenapa aku juga sering rindu dengan kamarku ini ( lebay ). Bagiku kamar ini adalah tempat paling nyaman sedunia hahhaha. Kalo udah dikamar rasanya gak mau keluar lagi. Apalagi udah ditemenin komik, novel, dengerin lagu sambil duduk manis didepan laptop ( just the way i am). 

Gara-gara itu pula jadi sering kena omel mama. Apalagi kalo kamar ini kaya kapal pecah, pasti mama langsung pidato kenegaraan. Jangan salah, kamarku ini istilahnya jadi saksi bisu segala macam polahku hahhaha. Di tempat ini aku banyak merenung, bercerita, ngomel-ngomel gak jelas bahkan nangis paling kenceng sekalipun. Biasalah cewek kalo udah ngambek, masuk kamar trus nangis sejadi-jadinya ( curcol dikit).

Di kamar ini juga aku sering ngegosip bareng temen-temen kalo pas maen ke rumah ( temen cewek lhoh). Ahh, kalo ngomonngin kamar ini banyak banget ceritanya dan panjaaaang banget hehehhe. Kamar ini ada sejarahnya lhoh. Awalnya kamarku ada di lantai bawah tapi berhubung aku udah bosan makanya pindah ke lantai atas. Kamarku dominan dengan warna pink. Bukannya aku suka warna pink tapi mama yang ngatur semuanya. Mulai dari gorden, sprei kasur, bed cover, cat dinding, keramik warna pink semua (sesuatu sekali sodara-sodara). Padahal aku gak begitu suka dengan warna pink. But, this is my room. Nanti, kalo udah jadi orang sukses aku bakal masang foto paling cantik. Trus bakalan bilang, “hey, kamarku!! Majikanmu jadi orang sukses lho!!” aminn.

Ditulis oleh seseorang yang seringkali berimajinasi disudut kamar.


with the rain,

AED : )

Rabu, 18 Juli 2012

Dream Book

Diposting oleh Auliya Elsa di 21.50 0 komentar
this is my dream book (buat sendiri lhoh :D )



“Saya akan memberi tugas kepada kalian. Masing-masing anak harus membuat dream book atau buku impian. Ini wajib dikerjakan dan dikumpulkan diakhir pertemuan. Tulis semua daftar impian kalian” kata Pak elang.

Pertama kali aku mendengar beliau memberikan tugas itu aku sedikit bingung. Maksudnya apa??kenapa harus bikin buku impian. Ini adalah salah satu tugas mata kuliahku di semester 2, pengembangan karakter wirausaha. Mata kuliah ini sangat menyenangkan sekali karena tidak seperti mata kuliah yang lainnya. Dosennya keren, hahahha. Salah satunya Pak elang ini. Beliau adalah seorang pengusaha sukses, pembicara dan dosen ( maaf nama bapak saya sebutkan tanpa ijin :D ). Rasanya seperti ikut acaranya mario teguh dehh kalo pas kuliah. Kembali lagi ke tugas dream book. Lalu, ada lagi kata-kata beliau yang membuatku lebih tercengang.

“Kalian tulis semua yang kalian inginkan. Kalian mau jadi apa??mau bisnis apa? Mau nikah umur berapa? Kalo perlu mau nikah sama siapa? Mau punya anak berapa dan mau mati umur berapa!! Pokoknya sedetail-detailnya”kata pak elang

“Dulu kakak tingkat kalian ada yang membuatnya sampai sedetail mungkin. Sampai-sampai foto pacarnya juga ditempel. Tapi sayang akhirnya putus” tambah Pak Elang sambil tersenyum.

What???ini apa-apan yaa?? Omaigat, aku belum berpikiran sampai seperti itu.  Terlebih lagi saat salah satu dosenku yang lain bertanya kepadaku.

“auliya, kamu mau jadi apa?mau nikah umur berapa?”tanya Pak fatur ( wah sebut merek lagi :D )

“enggak tau pak, bingung” jawabku ( sok polos).

“kamu itu bagaimana, ditulis sedetail-detailnya. Kamu mau jadi apa, mau nikah umur berapa, mau punya anak berapa, mau bisnis apa harus ditulis. Bikin daftar impiannya” kata Pak fatur.

Ya ampun, tugas ini bener-bener bikin galau, pusing tapi asik sih sebenernya. Saya tidak tahu harus menulis apa. Pertama, kalo ditanya mau jadi apa ya pasti pengen sukses meraih cita-cita. Aminn,hehhee. Tapi kalo ditanya mau nikah umur berapa, sama siapa dan punya anak berapa?? Wow pertanyaan super sekali. Saat aku bertanya pada teman-temanku aku ingin tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak, jawabannya sungguh lucu bahkan konyol. Ada yang ingin nikah muda, ada yang ingin punya anak kembar bahkan ada yang ingin punya suami yang wajahnya seperti artis korea hahhahaha.

Sementara teman-temanku sudah mengerti apa yang akan mereka tulis. Aku pun masih bingung harus menulis apa. Mau nulis akan nikah umur berapa aja aku mesti tanya dulu ke temanku. Dari beberapa orang yang aku tanya jawabannya pun berbeda-beda.

“mendingan umur 23 aja dehh”kata sahabatku.

“mendingan umur 21 aja kalo gak 22 hahahah”kata temen cowokku.

Aw..aw..aw..umur 21 nikah?? Woy, aku masih punya cita-cita yang lain. Kalo umur 21 udah nikah ngapain susah-susah kuliah hahahahhaa. Aku sihh pengennya umur 25, tapi beberapa bilang kalo udah lumayan tua. Ya itu batas maksimal lah. Aku kan cewek, kalo menurut readers??hehehhe. Tapi sampai sekarang pun aku masih belum punya bayangan seperti itu. Hanya saja kelak aku ingin menjadi ibu yang baik bagi suami dan anak-anakku. ( ciee..ciee)

Yapp, tapi akhirnya aku sanggup menyelesaikan tugasku. Kata teman-teman aku mempunyai imajinasi yang terlalu tinggi. Bahkan salah seorang temanku mentertawaiku. Dalam dream book itu aku menulis banyak hal, keluarga, teman, impian dan tentunya my love story hahahha. Aku juga menulis inisial nama seseorang xixixiixi.

Ini beberapa isi dream book ku : )

Itu adalah kata-kata penyemangatku ( Dream, Girl Power, Love and Hijab)
Kenapa gambar ikan??karena saya memang suka ikan. Itu juga terinspirasi dari seseorang (ehem) dan akhirnya pacar temen mau buatin logonya (makasih buat yoga pacarnya si nela hehehhe).
Foto itu diambil pas lagi liburan ke Bali bareng temen-temen SMA : )
kenapa saya perkecil???karena saya malu. Itu adalah part dimana saya menceritakan tentang my love story hahahaha.
Masa SMA yang tak terlupakan : )
I love M A B (Manajemen Agribisnis)
Ini daftar impianku yang kata temen-temen konyol banget (makanya saya perkecil hehehhe)
Kalo ini tentang rencana bisnis gitu, sebenernya aku juga bingung mau bisnis apa tapi karena tuntutan tugas yasudah hehhehe.
Kalo ini semacam disuruh nulis kelebihan dan kekurangan kita gitu.
Ahahahha ini pesan dari temen-temen rumpi saya pas kuliah
Makasih ya buat pesannya, love ya all :*

Ini saya kasih tahu beberapa daftar impianku ( beberapa aja ya, malu soalnya hahahha) :
Lulus cumlaude                  Jadi ibu yang baik :))
Jadi exmud                        Punya anak tiga kalo gak kembar
Bahagiain ortu                   Punya rumah bentuk strawberry ( so what )
Bangun mesjid                  Jadi penulis terkenal, kalo gak masih mupeng jadi wartawan
Punya panti asuhan           Pengen banget ke san siro ( markas milan)

Kira-kira itu beberapa imipianku, sebenernya mau nulis detail tapi malu saya hahahhaha. Karena terlalu banyak angan-angan sepertinya. Oh yaa alasan kenapa saya pengen punya rumah bentuk strawberry baca ditulisan saya selanjutnya yaa readers hehehhe.

Dari tugas itu pun aku bisa mengambil banyak pelajaran. Gak ada salahnya kalo kita punya impian. Jangan takut untuk bermimpi dan kejar mimpimu. Just, believe it and get your dream comes true readers : )

Ditulis oleh seseorang yang punya banyak imajinasi tinggi, bahkan konyol ( katanya)

AED : )





Alasan aku memilihmu si alis tebal

Diposting oleh Auliya Elsa di 07.33 0 komentar

         Hallo si alis tebal, long time no see. Bagaimana kabarmu hari ini??apakah kau masih mengingatku? Oh maaf sepertinya aku tak pantas menanyakan itu padamu. Aku tak berharap kau pun akan membaca tulisanku. Aku juga mengerti satu hal yang akan kau katakan setelah membaca tulisanku, LEBAY. Ya begitulah dirimu dengan segala sifat tengilmu : ). Ohh tidak justru sifat tengilmu itu yang membuatku selalu mengingatmu. Muka seram dengan mulut berkoar-koar saat dirimu dalam amarah. Seakan orang-orang disekitarmu hanyalah patung yang sedang melihat pertunjukan topeng scream. Wow, rasanya aku ingin menjejalkan sepatu dalam mulutmu. Namun sayang aku tak cukup berani melakukannya. Dibalik semua itu ternyata kau begitu melankolis, konyol bahkan terkadang kekanak-kanakan. Aku selalu ingat saat wajahmu merona semerah strawberry karena malu. Dan aku pun akan tertawa puas melihatnya. Satu hal lagi kau mendadak akan berubah seperti patung saat sakit. Hanya diam dengan wajah seperti anak TK yang kesal karena tidak dibelikan mainan oleh ibunya. Berbanding terbalik sekali dengan wajahmu yang seperti preman pasar. Ya, kalo boleh dibilang preman pasar berhati hello kitty : )

      Tetapi itulah dirimu, hal-hal itulah yang membuatku terkesan. Bahkan sampai saat ini aku masih rindu untuk bertengkar dan berdebat denganmu. Kau terlihat begitu menyebalkan namun justru itu yang aku suka. Seseorang yang sering membuatku naik darah hingga ke ubun-ubun. Bahkan menangis, oh yaa itu pertama kalinya aku menangis karena seorang lelaki. Walaupun begitu kau juga yang membuat jantungku berdetak lebih cepat dan membuat pipiku merona merah seperti daging asap. Kenangan bersamamu itu bisa dibilang absurd tapi sweetest than anything. Dulu aku berpikran entah mengapa terasa berbeda saat didekatmu. Sikapmu sebagai lelaki aku rasa juga berbeda dari yang lain. Itu yang membuatku terkadang ingin marah, mencakarmu bahkan melahapmu bulat-bulat karena begitu menyebalkannya dirimu.

       Tetapi disatu sisi aku merasa senang, nyaman dan bahagia bagaikan terbang ke atas awan. Aku merasa seperti terkena sengatan listrik bertegangan tinggi, begitu mengena. Sekarang kau tau kan mengapa aku menyukaimu. Kau membuat hari-hariku lebih berwarna bahkan lebih indah. Aku menyukaimu bukan karena materi atau apapun itu. Tetapi sesuatu yang tidak aku rasakan saat bersama dengan yang lain. Ohh iya satu hal lagi, aku menyukaimu karena alismu yang tebal haha. Sayangnya jika kau bisa membuat hatiku tersentuh tapi aku tidak bisa menyentuh hatimu. Aku mengerti perasaanmu hanyalah untuknya, untuk dia. Berbahagialah disana, jadilah apa adanya dirimu.Hey, si alis tebal jangan besar kepala dulu karena suatu saat nanti aku juga akan menemukan orang sepertimu. : )

Untuk si alis tebal si preman pasar, dari seseorang yang rindu bertengkar denganmu..

With the rain,

AED : )

My Place

Diposting oleh Auliya Elsa di 05.58 0 komentar

Ohh yaa..aku berdiri disebuah tempat, tempat favoritku. Tempat yang sederhana, bukan tempat yang mewah atau eksklusif. Bukan tempat yang penuh dengan barang-barang mahal, branded ataupun yang berkilauan. Tapi tempat inilah yang mengajarkanku banyak hal, membuka pengetahuanku tentang dunia yang luas. Tempat ini juga yang membuatku berani untuk bermimpi. Aku berdiri ditempat ini, didekat kaca jendela yang besar. Aku bisa memandang jalan-jalan yang ramai lalu lalang kendaraan. Aku menikmati pemandangan yang indah sore ini sambil sesekali membaca sebuah novel. Ya, toko buku inilah salah satu yang aku rindukan saat aku kembali ke kotaku. Tempat yang sederhana bukan?? Tapi taukah engkau disinilah aku pernah menghabiskan waktu berjam-jamku hanya untuk membaca buku. Aku seringkali datang ke tempat ini untuk membaca tanpa harus membeli buku, kedengarannya sangat aneh tapi aku menikmatinya. Tempat ini yang membuatku berani bermimpi jika suatu saat nanti mungkin namaku bisa tertera dalam salah satu buku yang ada disini. Aku pernah bermimpi menjadi seorang penulis seperti seorang Dewi Lestari :D bukankah sesuatu yang membanggakan jika namamu bisa tertera dalam salah satu buku dan berada dalam satu tumpukan buku karya penulis-penulis terkenal. Mungkin kau belum bisa berdampingan secara langsung dengan penulis-penulis itu tapi satu langkah baik jika bukumu bisa berada dalam satu tumpukan dengan karya-karyanya. Awal yang baik bukan?? : ))

            With the rain,

                AED : )

Mimpi Mahasiswa Pertanian

Diposting oleh Auliya Elsa di 05.41 0 komentar

Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi pertanian di indonesia. Jika orang bertanya mengapa saya memilih perguruan tinggi tersebut jawabannya sangatlah sederhana karena merupakan salah satu universitas favorit dan tidak ada pilihan lain. Sebelumnya saya tidak mempunyai pengetahuan yang luas mengenai bidang pertanian. Saat itu yang ada dibenak saya pertanian sangat identik dengan sawah, petani dsb. Saya juga tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai program studi yang saya ambil. Hal itu semua seketika berubah ketika saya sudah mulai belajar di bangku kuliah ini. Ternyata pertanian tidak sesempit yang saya pikirkan selama ini. Satu hal yang saya tangkap ternyata Indonesia memiliki potensi dalam bidang pertanian yang sangat besar. Saya mengutip pernyataan David McClelland yang menyatakan bahwa suatu negara dapat menjadi makmur bila mempunyai entrepeneur sedikitnya 2 persen dari jumlah penduduknya. Saat ini mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengembangkan kemampuan akademiknya namun juga jiwa entrepeneurship. Setiap tahunnya ada sekitar 2,6 juta sarjana yang menganggur karena minimnya lapangan kerja. Untuk mengatasinya dibutuhkan entrepeneur-entrepeneur yang mumpuni untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut. Sebagai mahasiswa pertanian hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis khususnya dalam bidang pertanian. Permintaan terhadap komoditi pertanian dari tahun ke tahun cenderung stabil dan sebagai negara yang penduduknya lebih dari 220 juta jiwa kebutuhan terhadap komoditi pertanian akan selalu ada. 
Hal itulah yang harus direnungkan oleh mahasiswa pertanian bagaimana cara untuk mengembangkan pertanian menjadi suatu bisnis yang profit oriented dalam segala aspek. Profit orinted disini bukan hanya dari segi materi namun dapat mencakup segala aspek misalnya masalah pengangguran. Namun, tidak hanya direnungkan tetapi harus ada action sehingga dapat terealisasi. Membangun jiwa entrepeneur tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya melalui pendekatan pendidikan. Dalam proses tersebut, terdapat penekanan sikap, moral dan etika selain unsur pengetahuan dan keterampilan. Hal inilah yang harus dimiliki oleh mahasiswa pertanian untuk memajukan pertanian Indonesia. Untuk mewujudkannya pun semuanya berawal dari mimpi. Namun, tidak hanya mimpi-mimpi saja tetapi harus ada kemauan. Agriculture-knowledge yang telah didapat harus diimbangi dengan skill yang mumpuni. Karena banyak sekali orang yang bekerja tidak sesuai dengan bidang yang telah dipelajarinya. Pemahaman dan pressure mengenai pertanian itu sendiri harus dibangun sejak awal. Sehingga mahasiswa dapat lebih percaya diri dan dapat menggali self-knowledgenya untuk menjadi entrepeneur. Siapa lagi yang dapat memajukan pertanian Indonesia selain mahasiswa pertanian itu sendiri dan semuanya berawal dari mimpi yang harus dibangun mulai sekarang. Hidup mahasiswa pertanian Indonesia !!


AED :)

Selasa, 17 Juli 2012

Aku, dirimu dan es krim coklat

Diposting oleh Auliya Elsa di 21.35 0 komentar



Bagiku es krim coklat selalu istimewa. Aku pun tak mengerti apa alasannya karena memang aku suka coklat. Bagi sebagian orang mungkin sebuah es krim coklat adalah makanan biasa tapi bagiku tidak. Hanya dari sebuah es krim coklat aku punya banyak cerita bahkan kenangan. Sebuah cerita bersama mereka termasuk dia. Ya, hal itu bermula dari sebuah es krim coklat yang notabennya bukanlah sebuah barang yang istimewa, mewah ataupun mahal. Hanya dari sebuah es krim aku bisa mengingatmu dan saat aku merasakannya aku bisa menyadari sebuah arti perasaan. Taukah saat seseorang memberimu sesuatu dengan perasaan yang istimewa maka kau akan merasakan perasaan yang istimewa pula. Kau bisa merasakan apa yang ingin dia sampaikan padamu. Begitu pula es krim itu yang tidak hanya manis dimulut saja. Bagi sebagian orang mungkin kedengarannya sangat aneh dan kekanak-kanakan tapi aku merasakan hal itu. Sebuah es krim coklat yang apa adanya namun terasa begitu spesial karena dirimu. Aku, dirimu dan es krim coklat ini …

            With the rain,


                  AED : )

Doa seorang wanita

Diposting oleh Auliya Elsa di 20.21 0 komentar

Seorang wanita berdoa dalam hatinya. Ia berharap tuhan mendengar doa-doanya.

Jika kau mengenal diriku, apakah kau sudah mengenal tuhanmu?? Sang maha kuasa atas segala.
Perkenalkanlah dirimu dengan tuhanmu karena Dialah yang akan mempersatukan kita.

Jika kau ingin menyentuh hatiku, apakah kau sudah mengetahui agamamu?? Karena agamalah yang akan menuntun kita nanti.

Jika kau ingin membahagiakanku, apakah kau sudah membuat kedua orangtuamu tersenyum, apakah tuhan tersenyum karenamu?? Biarkanlah mereka tersenyum karenamu dan jadikanlah aku wanitamu yang paling berbahagia.

Jika kau ingin menyentuhku, apakah kau sudah menyentuh kitab sucimu? Buka dan bacalah pedomanmu dan kelak biarkan kau membuka mata batinku yang telah berdosa.

Jika kau mengagumiku, sempurnakanlah hijabku. Jadikanlah aku wanita yang mulia dimatamu dan dimata tuhan.

Jika kau jatuh cinta kepadaku, biarkan aku jatuh cinta kepadamu karena agamamu dan tuhanmu. Jangan biarkan aku silau karena nikmat dunia sesaat.

Jika kau ingin bersamaku, tuntunlah aku dengan ketawakalanmu. Ajari aku menjadi wanita seutuhnya. Biarkan kau yang menjadi imamku agar aku tidak lagi terjerumus dalam dosa.

Untukmu tuhanku, jika kelak kau memberiku seseorang untuk bersamaku. Biarkanlah dia yang menjadikanku wanita seutuhnya. Menuntunku menuju ridhomu dan bersamaku dalam indahnya surgamu. Aminn.

with the rain,

AED : ) 

My Everything

Diposting oleh Auliya Elsa di 20.02 1 komentar

Dear sun, terik mataharipun masih sehangat perasaanku padamu sampai saat ini. Ya, seperti matahari yang selalu membangunkanku disetiap pagi ku membuka mata. Perasaanku pun masih sama seperti awal kita bertemu.

Dear beautifull morning, aku selalu berharap kelak aku terbangun dipagi hari yang cerah bersamamu disisiku. Melewati indahnya hari bersamamu dan bahagia bersamamu.

Dear cloudy, tatapan matanya seteduh awan yang mungkin tak bisa kutemukan lagi. Tatapan mata yang begitu sempurna,  menyiratkan berjuta makna dan lebih dari sekedar kata-kata.

Dear windy, sampaikan selalu rasa rinduku padanya. Rinduku yang selalu hanya untuknya, untuk dia yang jauh disana. Hembuskan rasa rinduku karena ku tak sanggup menyentuhnya lagi, goyahkan hatinya untuk mengingatku lagi dan bawalah dia kembali.

Dear rainy, hujan pun selalu mengingatkanku padamu. Seperti halnya rintik-rintik hujan yang tak bisa ku genggam. Luluh dan pergi begitu saja. Hujan yang mewakili perasaanku padamu, air mata yang menetes berharap kau kembali lagi.

Dear lovely night, kelak aku ingin menikmati indahnya malam bersamamu.  Aku berharap kaulah seseorang yang pertama dan terakhir yang kulihat saat ku terbangun atau terlelap. Kau yang menemani malam-malamku dan memelukku dengan tulus kasihmu. Mimpi indahku pun akan terlukis hanya bersamamu.

Dear moon, temani dia dalam setiap langkahnya. Jadikanlah cahayamu sebagai penerang langkahnya. Jagalah dia hingga dia terlelap dalam bunga tidurnya.

Dear stars in the sky, aku pun tak tahu dia berada dimana. Namun aku berharap sinarmu yang kan menemaninya disaat dia bahagia ataupun terjatuh.

Dear my lord, selalu aku panjatkan do’a untuknya disetiap sujudku. Do’a untuk orang-orang yang aku sayangi dan dia yang ada disana. Satu hal yang ku pinta, jagalah dia tuhan. Kelak pertemukanlah aku kembali dengannya di waktu dan tempat yang indah.

And dear you, my last one, aku selalu menunggumu kembali disini. Masih ditempat yang sama dan perasaan yang sama. Rasa rinduku, waktuku dan hatiku masih untukmu. Kembalilah ....

To : someone who so far away

With the rain

AED : )

Terimakasih tuhan

Diposting oleh Auliya Elsa di 19.53 0 komentar

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku dua tangan. Karena dengan dua tangan ini aku dapat menggenggam erat tangannya dan menahannya untuk tetap bersamaku. Terimakasih kau telah memberiku jari yang sempurna untuk dapat menyeka setiap tetes air matanya dan menyentuh wajahnya.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku kedua kaki sehingga aku dapat menemani setiap langkahnya. Kaki inilah yang akan menuntunku berjalan bersamanya dan berlari mengejarnya saat dia mulai menjauh.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku kedua mata yang sempurna sehingga aku bisa melihat salah satu keindahan ciptaanMu yaitu dirinya. Melihat jauh kedalam matanya dan merasakan apa yang dia rasakan. Tatapan mata yang teduh yang selalu aku rindukan. Dan air mata yang menetes karenanya.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku indera pengucap yang sempurna. Sehingga aku dapat mengutarakan setiap perasaanku padanya.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku indera pembau ini. Sehingga aku dapat merasakan wangi aroma tubuhnya saat dalam pelukannya.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku kedua indera pendengar yang sempurna. Sehingga aku dapat mendengar setiap kata indah yang terucap darinya. Mendengar detak jantungnya saat aku ada dalam dekapannya dan mendengar kata sayang saat dia berbisik mesra.

Tuhan, terimakasih kau telah memberiku otak untuk menyimpan semua kenanganku bersamanya. Memori yang tanpa batas dan kenangan yang menjadi saksi perjalananku.

Tuhan, terimakasihku selalu kuberikan untukmu. Terima kasih kau telah memberiku perasaan yang luar biasa ini. Rasa rindu dan rasa sayang ini  selalu untuknya. Akan selalu ku jaga perasaan ini sama seperti kau yang selalu menjaga hambanya.

Tuhan, satu hal anugerah terindahmu terimakasih kau telah mempertemukanku dengannya. Seseorang yang membuatku tersenyum, tertawa dan bahkan meneteskan air mata.

Tuhan, namun cintaku yang seutuhnya hanyalah untukMu. Jiwa dan tubuhku ini hanyalah milikMu. Tetapi ijinkanku merasakan anugerahmu didunia ini bersamanya. Bersama seseorang yang kuharap menjadi belahan jiwaku. Seseorang yang kuharap kan menemaniku sampai menutup mata.

Tetapi tuhan, kaulah pemilik segala..ku pasrahkan semua kepadaMu.
Jika kau ambil kedua tangan ini, biarkan tangannya yang akan menopang dan memapahku disaat aku terjatuh nanti.

Jika kau ambil kedua kaki ini, biarkan langkah kakinya yang akan menuntunku untuk selalu bersamanya.

Jika kau ambil kedua mata ini, biarkanlah dia yang akan menjadi penuntunku agar aku tak kehilangan arah.

Jika kau ambil indera pengucapku, biarkanlah dia menjadi seseorang yang mengerti isi hatiku dan pikiranku.

Jika kau ambil indera pembau ini, biarkanlah ku tetap dapat merasakan wangi aroma tubuhnya dan biarkan dia yang menjadi nafasku.

Jika kau ambil indera pendengar ini, biarkan aku selalu merasakan kasih sayangnya tanpa harus terucap oleh kata-kata.

Jika kau ambil otakku ini, biarkan dia yang akan selalu menyimpan memoriku bersamanya dan menjadi saksi perjalanan hidupku.

Tuhan, jika kau ambil seluruh jiwa dan ragaku ini biarkanlah dia menjadi orang terakhir yang bersamaku. Menjadi orang  terakhir yang bersamaku sampai ku menutup mata dalam pelukannya.

Tetapi tuhan, sebelum semua itu terjadi ijinkanlah aku melewati setiap detik waktu ini hanya bersamanya. Jika akhirnya kau hentikan waktuku biarkan dia bahagia dengan kehendakMu. Tuhan jagalah dia untukku....

Untuk nafasku yang kelak akan menemaniku sampai menutup mata.

With love,

 AED : )

Hujan ( i love rain )!!

Diposting oleh Auliya Elsa di 19.44 0 komentar

        Aku terjebak disini, diantara kerumunan pohon dan dibawah guyuran hujan. Tubuhku basah dan terasa sangat dingin merasuk ke tulangku. Namun apa daya aku hanya bisa termangu menatap rintik-rintik hujan. Ini bukanlah hal buruk, hujan tak selalu menyedihkan bagiku. Taukah engkau hujan kali ini sangatlah indah. Aku rasakan setiap tetesannya yang jatuh ke tanah, baunya begitu alami. Pikiranku juga melayang tentang sebuah kisah yang lalu. Kisah ini memang tak ada hubungannnya dengan hujan tapi sama indahnya dengan hujan kali ini. Kisah tentang diriku dan dirinya yang akan selalu aku kenang dan tersimpan dimemori otakku. Kisah bersama dirinya yang kini entah dimana. Aku pun tak tahu bagaimana kabarnya saat ini dan bagaimana dia sekarang. Dia seperti halnya hujan yang datang tiba-tiba dan pergi meninggalkan bekas. Dia bagai hilang dalam hujan dan aku tak kuasa untuk menahannya. Aku terlalu lemah untuk menahannya, bagaikan berjalan dibawah guyuran hujan deras, terlampau sulit untuk kuraih kembali. Andaikan saja aku tak berjalan dibawah guyuran hujan deras tapi dibawah rintik-rintik hujan mungkin aku bisa menahannya. Kini aku hanya bisa berharap kelak ia akan datang kembali seperti hujan kali ini yang datang membawa kesejukan. Hujan yang begitu indah hingga aku teringat akan kenangannya kembali.

      Aku masih termangu menatap hujan dan merasakan tetesannya yang sudah membasahi tubuhku. Pikiranku juga masih tentangnya. Aku membayangkan seandainya saja dia disini berada disampingku. Betapa lebih indahnya saat kita berdua merasakan guyuran hujan. Ahh, hujan ini seperti memberiku sebuah harapan yang tak pasti. Namun apa salahnya jika aku berharap, jika aku masih mengharapkannya kembali walau itu tak mungkin. Hujan.. seandainya kau bisa berkata aku ingin kau sampaikan pesanku kepadanya. Berjalanlah kemana ia berada dan berikan kesejukan seperti yang aku rasakan saat ini. Hujan..suatu saat nanti pertemukan aku dengannnya kembali. Namun aku sadar itu hanyalah imajinasiku saja. Aku hanya bisa menatap bayang-bayangnya saja tanpa bisa menyentuhnya, sama seperti aku menatap hujan tanpa bisa aku genggam. Hanya sebuah tetesan air yang luluh dan hilang. Hujan..kau begitu indah sama seperti dirinya. Aku selalu merindukan hujan sama seperti ku merindukannya.

With the rain

AED : )

 

My Cappucino

Diposting oleh Auliya Elsa di 19.16 0 komentar

Hmm..nice!!  oh ya, selain es krim aku adalah penggemar cappucino. Bagiku cappucino bukan sekedar minuman biasa. Secangkir cappucino hangat bisa mendatangkan sebuah nuansa baru. Aku tidak ingin melebih-lebihkan tapi bagiku memang mendatangkan kehangatan suasana. Es krim yang dingin  akan cair karena siraman cappucino yang hangat. Aroma coklat dari secangkir cappucino memberi kesan yang berbeda. Begitu pula dengan taburan granule diatasnya yang menambah kesan manis. Terlihat sederhana namun tersirat makna didalamnya. Apalagi sekarang banyak kedai-kedai kopi yang menyediakan cappucino dengan bentuk-bentuk granule atau foam yang lucu dan menarik. Bagiku terasa begitu spesial ketika aku duduk sambil membaca buku dan ditemani secangkir cappucino hangat, menikmati setiap waktu yang berlalu.  Aku juga masih mengingat tentang cerita secangkir cappucino yang begitu manis. Ya, tentu saja saat bersamamu. Saat kita duduk berdua dan berbicara, seolah secangkir cappucino manis itu dapat mengutarakan pikiranku padamu. Begitu hangat dan sederhana, seperti itu pula perasaanku padamu sampai saat ini…


with the rain,
AED :: )

 

more than words Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos