Saya
adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi pertanian di
indonesia. Jika orang bertanya mengapa saya memilih perguruan tinggi tersebut
jawabannya sangatlah sederhana karena merupakan salah satu universitas favorit dan tidak ada pilihan lain. Sebelumnya saya tidak mempunyai pengetahuan yang luas mengenai bidang
pertanian. Saat itu yang ada dibenak saya pertanian sangat identik dengan
sawah, petani dsb. Saya juga tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
program studi yang saya ambil. Hal itu semua seketika berubah ketika saya sudah
mulai belajar di bangku kuliah ini. Ternyata pertanian tidak sesempit yang saya
pikirkan selama ini. Satu hal yang saya tangkap ternyata Indonesia memiliki
potensi dalam bidang pertanian yang sangat besar. Saya mengutip pernyataan
David McClelland yang menyatakan bahwa suatu negara dapat menjadi makmur bila
mempunyai entrepeneur sedikitnya 2 persen dari jumlah penduduknya. Saat ini
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengembangkan kemampuan akademiknya namun
juga jiwa entrepeneurship. Setiap tahunnya ada sekitar 2,6 juta sarjana yang
menganggur karena minimnya lapangan kerja. Untuk mengatasinya dibutuhkan
entrepeneur-entrepeneur yang mumpuni untuk mengurangi jumlah pengangguran
tersebut. Sebagai mahasiswa pertanian hal ini menjadi peluang untuk
mengembangkan bisnis khususnya dalam bidang pertanian. Permintaan terhadap komoditi
pertanian dari tahun ke tahun cenderung stabil dan sebagai negara yang
penduduknya lebih dari 220 juta jiwa kebutuhan terhadap komoditi pertanian akan
selalu ada.
Hal itulah yang harus direnungkan oleh mahasiswa pertanian
bagaimana cara untuk mengembangkan pertanian menjadi suatu bisnis yang profit oriented dalam segala aspek. Profit orinted disini bukan hanya dari
segi materi namun dapat mencakup segala aspek misalnya masalah pengangguran.
Namun, tidak hanya direnungkan tetapi harus ada action sehingga dapat terealisasi. Membangun jiwa entrepeneur
tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya melalui pendekatan
pendidikan. Dalam proses tersebut, terdapat penekanan sikap, moral dan etika
selain unsur pengetahuan dan keterampilan. Hal inilah yang harus dimiliki oleh
mahasiswa pertanian untuk memajukan pertanian Indonesia. Untuk mewujudkannya
pun semuanya berawal dari mimpi. Namun, tidak hanya mimpi-mimpi saja tetapi
harus ada kemauan. Agriculture-knowledge
yang telah didapat harus diimbangi dengan skill
yang mumpuni. Karena banyak sekali orang yang bekerja tidak sesuai dengan
bidang yang telah dipelajarinya. Pemahaman dan pressure mengenai pertanian itu sendiri harus dibangun sejak awal.
Sehingga mahasiswa dapat lebih percaya diri dan dapat menggali self-knowledgenya untuk menjadi entrepeneur. Siapa lagi yang dapat
memajukan pertanian Indonesia selain mahasiswa pertanian itu sendiri dan
semuanya berawal dari mimpi yang harus dibangun mulai sekarang. Hidup mahasiswa
pertanian Indonesia !!
AED :)
0 komentar:
Posting Komentar