Selasa, 31 Juli 2012

Pelangi Kelabu di Bulan Desember

Diposting oleh Auliya Elsa di 20.13

Saat pelangi kelabu itu datang menghampiriku..

Sampai saat ini aku masih mengingat waktu dan tanggal kejadian dihari itu. Kejadian yang merupakan mimpi burukku. Seakan mimpi dan harapanku bersamamu runtuh seketika. Siang itu hari sangat cerah. Namun,tidak dengan diriku. Rasa gelisah, takut, rindu semuanya bercampur menjadi satu. Membawaku kedalam lubang hitam pikiranmu. Firasat buruk pun terlintas dipikiranku. Ya, sudah beberapa hari itu aku menunggu dalam ketidakpastian. Membuat diriku dan dirimu terjebak dalam sebuah dilema berkepanjangan. Seperti seorang sutradara yang tidak tahu akan dibawa kemana alur ceritanya.

Namun dibalik semua rasa gelisahku aku masih memiliki hal termanis yang pernah ku rasakan. Sayang,aku masih memiliki rindu untukmu. Seperti tetes air hujan yang turun di musim kemarau. Rasanya sedikit memberikan kesejukan hati. Setelah sekian kali begitu terasa panas karena suatu hal yang buruk. Saat itu aku takut akan satu hal. Aku takut jika indahnya bulan mei akan berakhir di desember. Oh tidak, padahal aku berharap jika aku ingin mengakhiri tahun 2011 itu dengan senyuman. Bukan dengan air mata, sayang.

Kembali lagi ke topik,saat aku menunggu kepastianmu. Dan akhirnya hal yang aku takutkan, rasa gelisahku pun terjawab sudah. Ya, kisah kita sudah menemukan akhirnya. Bak seorang penulis yang sudah tahu akhir jalan ceritanya. Aku hanya duduk terpaku, badanku seketika lemas. Jika aku adalah seorang penulis naskah cerita ini aku tidak akan membuatnya berakhir seperti ini. Tetapi, didalam cerita kita kau lah seorang directornya dan aku seperti pemain yang harus menuruti jalan ceritanya.

Rinduku yang selama ini untukmu entah harus ku berikan kepada siapa. Karena kau sang pemilik rinduku telah pergi menjauh. Saat itu aku berpkir keputusanmu membuat rinduku terhalang. Bahkan rasa rinduku yang begitu besar tak sanggup menembus kokohnya pertahananmu. Aku ingin mengutarakan semuanya yang ku rasakan. Bukankah aku masih memiliki hak veto?? Aku ingin kau memberiku kesempatan untuk berbicara. Namun apa daya karena bagimu semuanya akan sia-sia. Ya, mungkin kau akan menganggapku omong kosong belaka. Jarak yang terlampau jauh ini pula yang menjadi penghalangku untuk mengutarakan perasaanku. Setidaknya aku ingin mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Rinduku pun juga akan terbalaskan walau dengan air mata. Ahh, akhir yang buruk. Namun, tak dapat kupungkiri rinduku ini masih tersisa untukmu. Hey kau, pelangi kelabu di bulan desember...

Saat pelangi kelabu datang menghampiriku aku berdoa kepada tuhan kelak ia akan kembali kepadaku menjadi pelangi yang indah

With the rain,

AED : )

0 komentar:

Posting Komentar

 

more than words Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos