Hallo si alis tebal, long time no
see. Bagaimana kabarmu hari ini??apakah kau masih mengingatku? Oh maaf
sepertinya aku tak pantas menanyakan itu padamu. Aku tak berharap kau pun akan
membaca tulisanku. Aku juga mengerti satu hal yang akan kau katakan setelah
membaca tulisanku, LEBAY. Ya begitulah dirimu dengan segala sifat tengilmu : ). Ohh tidak justru
sifat tengilmu itu yang membuatku selalu mengingatmu. Muka seram dengan mulut
berkoar-koar saat dirimu dalam amarah. Seakan orang-orang disekitarmu hanyalah patung
yang sedang melihat pertunjukan topeng scream. Wow, rasanya aku ingin
menjejalkan sepatu dalam mulutmu. Namun sayang aku tak cukup berani
melakukannya. Dibalik semua itu ternyata kau begitu melankolis, konyol bahkan
terkadang kekanak-kanakan. Aku selalu ingat saat wajahmu merona semerah
strawberry karena malu. Dan aku pun akan tertawa puas melihatnya. Satu hal lagi
kau mendadak akan berubah seperti patung saat sakit. Hanya diam dengan wajah
seperti anak TK yang kesal karena tidak dibelikan mainan oleh ibunya.
Berbanding terbalik sekali dengan wajahmu yang seperti preman pasar. Ya, kalo
boleh dibilang preman pasar berhati hello kitty : )
Tetapi itulah dirimu, hal-hal itulah yang membuatku terkesan. Bahkan sampai
saat ini aku masih rindu untuk bertengkar dan berdebat denganmu. Kau terlihat
begitu menyebalkan namun justru itu yang aku suka. Seseorang yang sering
membuatku naik darah hingga ke ubun-ubun. Bahkan menangis, oh yaa itu pertama
kalinya aku menangis karena seorang lelaki. Walaupun begitu kau juga yang
membuat jantungku berdetak lebih cepat dan membuat pipiku merona merah seperti
daging asap. Kenangan bersamamu itu bisa dibilang absurd tapi sweetest than
anything. Dulu aku berpikran entah mengapa terasa berbeda saat didekatmu.
Sikapmu sebagai lelaki aku rasa juga berbeda dari yang lain. Itu yang membuatku
terkadang ingin marah, mencakarmu bahkan melahapmu bulat-bulat karena begitu menyebalkannya
dirimu.
Tetapi disatu sisi aku merasa senang, nyaman dan bahagia bagaikan terbang ke atas awan. Aku merasa seperti terkena sengatan listrik bertegangan tinggi, begitu mengena. Sekarang kau tau kan mengapa aku menyukaimu. Kau membuat hari-hariku lebih berwarna bahkan lebih indah. Aku menyukaimu bukan karena materi atau apapun itu. Tetapi sesuatu yang tidak aku rasakan saat bersama dengan yang lain. Ohh iya satu hal lagi, aku menyukaimu karena alismu yang tebal haha. Sayangnya jika kau bisa membuat hatiku tersentuh tapi aku tidak bisa menyentuh hatimu. Aku mengerti perasaanmu hanyalah untuknya, untuk dia. Berbahagialah disana, jadilah apa adanya dirimu.Hey, si alis tebal jangan besar kepala dulu karena suatu saat nanti aku juga akan menemukan orang sepertimu. : )
Tetapi disatu sisi aku merasa senang, nyaman dan bahagia bagaikan terbang ke atas awan. Aku merasa seperti terkena sengatan listrik bertegangan tinggi, begitu mengena. Sekarang kau tau kan mengapa aku menyukaimu. Kau membuat hari-hariku lebih berwarna bahkan lebih indah. Aku menyukaimu bukan karena materi atau apapun itu. Tetapi sesuatu yang tidak aku rasakan saat bersama dengan yang lain. Ohh iya satu hal lagi, aku menyukaimu karena alismu yang tebal haha. Sayangnya jika kau bisa membuat hatiku tersentuh tapi aku tidak bisa menyentuh hatimu. Aku mengerti perasaanmu hanyalah untuknya, untuk dia. Berbahagialah disana, jadilah apa adanya dirimu.Hey, si alis tebal jangan besar kepala dulu karena suatu saat nanti aku juga akan menemukan orang sepertimu. : )
Untuk si alis tebal si preman
pasar, dari seseorang yang rindu bertengkar denganmu..
With the rain,
AED : )
0 komentar:
Posting Komentar