Jumat, 17 Agustus 2012

Januari

Diposting oleh Auliya Elsa di 18.21

Januari, entah kenapa aku merasa ngilu jika mendengar kata januari. Terdengar aneh memang namun aku selalu memiliki alasan mengenai januari. Aku memang tidak memiliki kenangan khusus di bulan januari. Januari adalah bulan diawal tahun. Begitu pula bagiku, januari adalah awal hari-hariku tanpamu. Aku harus melalui awal tahun dengan sepotong luka, rindu dan bahkan sedikit benci. Ya, aku larut dalam perasaan yang tak menentu. Kau tahu apa alasannya?? Aku selalu mengingat janji kita untuk bertemu di bulan januari. Tetapi aku mengerti, janji itu sudah kadaluarsa. Janji itu sudah tak lagi harus ditepati.

Januari seharusnya menjadi awal tahun yang indah bagiku. Bagaimana tidak, dibulan januari itulah aku ingin melepas rinduku padamu. Setelah aku melewati beberapa bulan tanpamu. Namun rinduku terhalang dibulan Desember dan itu berarti belum sempat aku bertemu denganmu. Miris yang ku rasakan. Saat aku kembali di tempat yang sama tanpa seseorang yang aku harapkan untuk ku temui. Semua rencanaku pun berantakan dan hancur. Ya, rencana yang telah ku buat untukmu sebagai ungkapan maaf dan rinduku. Saat itu aku pun berharap januari bisa menjadi titik balik hubungan kita menjadi lebih baik. Aku juga akan menjawab segala pertanyaanmu selama beberapa bulan terkahir. Pertanyaan yang membuatku sedih bahkan selalu mengundang air mata. Namun ternyata rencanaku hanyalah sebuah kekosongan. Semua itu hilang seketika. Aku sesekali hanya bisa menghela nafasku. Aku mencoba untuk memahami perasaan dan situasi ini. Seringkali aku merasa kesal mengapa aku tidak bisa menerima kenyataan. Semuanya telah berbeda, tak lagi sama. Aku hanya bisa mengeluh dan ingin sekali mengadu. Tapi kepada siapa aku harus mengadu?? Aku pun tak tahu. Tak mungkin jika aku harus meluapkannya kepada orang lain, mereka tidak bersalah. Bahkan aku akan terlihat seperti orang bodoh didepan mereka.

Kini, kita tak lagi bertemu. Januariku telah berlalu, kesempatanku hilang. Jangankan untuk bertemu, berkirim kabar pun tidak. Saat ini, untuk bertemu denganmu hanyalah sebuah angan-angan bagiku. Kita sudah terpisah jauh. Bukan hanya karena jarak namun hati kita tak lagi sedekat dulu. Semuanya memang telah kembali ke titik nol. Aku berharap kita bisa saling berinstropeksi. Ini adalah sebuah proses menuju kedewasaan. Aku pun akan kembali menata hati. Walaupun aku tahu bahwa rinduku ini masih untukmu. Ya, aku akan menemuimu dijanuari yang lain.

Untuk seseorang yang ingin kutemui di bulan januari

With the rain.

AED : )

0 komentar:

Posting Komentar

 

more than words Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos