Minggu, 26 Agustus 2012

Rindu yang Sempurna

Diposting oleh Auliya Elsa di 21.22

Hari ini tepat setahun sudah kita tak bertemu. Kita sudah tak lagi saling menyapa, tertawa bersama dan aku pun tak bisa menatap wajah menyebalkanmu lagi. Waktu ini terasa begitu cepat begitu pula dengan cerita kita yang tak ingin ku akhiri. Aku masih mencumbu bayangmu, merabamu dalam kenangan. Aku juga masih merindukanmu dalam kesendirianku. Ku pandangi sosokmu dalam foto yang masih ku simpan. Terlihat jelas setiap lekuk wajahmu. Alismu yang tebal dan hidungmu yang selalu membuatku gemas. Aku tak tahu harus mendeskripsikannya seperti apa lagi. Karena memang sosok sepertimulah yang aku inginkan. Terlintas senyumanmu tergambar dalam lamunanku. Senyum yang penuh arti bagiku. Begitu pula dengan tatapan matamu yang selalu membuatku kehilangan kata-kata. Namun semuanya sekarang hanya sebuah kenangan. Handphoneku pun tak lagi penuh dengan pesan-pesan mesramu. Telingaku tak lagi mendengar suara riuhmu. Tak ada lagi ucapan “selamat pagi” yang menambah semangat pagiku. Dan tak ada lagi seseorang yang menemaniku sampai ku terlelap. Jangankan untuk bertemu denganmu, kabar tentangmu tak lagi kudengar. Sesaat aku merasa apakah jarak diantara kita semakin jauh. Aku memang sudah tak berhak atas dirimu tapi apakah salah jika aku ingin tahu kabarmu kini.

Sungguh aku ingin melihat sosokmu, sekalipun aku melihatnya dari jauh. Mungkin telingamu sudah tak ingin lagi mendengar cerita tentangku. Matamu tak ingin lagi menatapku. Tanganmu pun tak ingin lagi menyentuhku. Aku sangat memahami itu dan aku juga mengerti. Tapi aku tidak bisa terus membohongi diri dan entah sampai kapan aku hanya bisa meyimpannya rapat-rapat. Ya, mungkin aku harus kembali seperti dulu. Memendam perasaan yang sama sekali tak pernah kau lihat. Menikmati setiap kerinduan tanpa sapaan hangat hatimu.

Aku merasa malam-malamku semakin dingin. Terlebih lagi disaat kesendirian begitu terasa keberadaannya. Aku hanya bisa membayangkan sosokmu yang sekarang. Entah sudah beberapa kali imajinasi tentangmu tergambar dalam benakku. Ya, bolehkah aku memanggilnya rindu yang sempurna??. Kau bahkan belum tentu merindukanku, barangkali rindumu telah kau berikan untuk yang lain. Tapi rinduku ini masih untukmu. Aku ingin sekali mengirim pesan kepadamu. Namun aku harus mengakui aku tak punya cukup keberanian. Aku harus berpikir ulang untuk melakukannya. Aku memang takut terluka lagi, aku takut itu malah membuatku semakin bimbang. Dan yang paling aku takutkan adalah jika kau benar-benar telah melupakanku. Perasaan seperti ini sangat menyiksaku.

Aku hanya berharap kita tak saling membenci. Atas apa yang terjadi kemarin, aku berharap kita akan tumbuh menjadi sosok yang lebih baik. Lukamu, lukaku, luka kita biarlah berlalu. Kita pernah berbagi rasa, hati kita pernah dekat. Setidaknya kita bisa kembali seperti awal sebelum kita bersama. Aku tidak ingin menganggapmu sebagai seseorang yang pernah kukenal. Tetapi sebagai seseorang yang telah mengajariku apa arti sebuah perasaan. Sekarang biarlah ku nikmati hari-hariku bersama kenanganmu diantara lirik-lirik lagu yang senantiasa kuperdengarkan untuk menemaniku. Rinduku padamu begitu sempurna kan??

Setidaknya diantara lagu-lagu ini aku masih menemukan setengah sosokmu, lagu favoritmu : )

With the rain,

AED : )

0 komentar:

Posting Komentar

 

more than words Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos